Latest News

Showing posts with label Abraham Samad. Show all posts
Showing posts with label Abraham Samad. Show all posts

Saturday, 28 February 2015

KPK Temukan Indikasi Dana Siluman APBD DKI

KPK Temukan Indikasi Dana Siluman APBD DKI
Plt Ketua KPK Taufiqurahman Ruki (kiri) bersama Plt Komisioner KPK Johan Budi (kanan) menggelar konferensi pers bersama Jaksa Agung di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (23/2/2015). Dalam kesempatan tersebut KPK dan Kejagung menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dalam memberantas korupsi. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 
KPK Temukan Indikasi Dana Siluman APBD DKI
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan ada indikasi dana siluman Rp 12,1 T dari APBD DKI Jakarta yang diselewengkan. Apalagi jika melihat begitu banyaknya berkas terkait dana siluman yang dilaporkan ke KPK.
Walau demikian, KPK belum bisa memberikan kesimpulan apapun sebab laporan Ahok itu masih butuh telaah lebih lanjut.
"Dari awal sudah dijelaskan Pak Ahok bersama jajarannya mengenai info yang disebut dengan dana siluman. Tentu kami tidak bisa langsung menyimpulkan, perlu ditelaah lebih lanjut baru nanti bisa disimpulkan. Dari gambar yang bisa disimpulkan dari Pak Ahok dan jajaran, ada indikasi adanya 'dana siluman'," ujar pimpinan KPK, Johan Budi di KPK, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Johan menegaskan laporan Ahok itu tidak akan membebani kinerja KPK lantaran lembaga antirasuah itu masih menghadapi banyak persoalan semisal gugatan praperadilan tesangka korupsi di KPK.
Johan optimis pihaknya akan merespon dengan cepat laporan tersebut karena pimpinan KPK telah lengkap lima orang berhubung tiga pimpinan sementara telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.
"Akan melakukan telah terlebih dahulu di pengaduan masyarakat apakah ada unsur pidana. Setelah proses telaah ketika ditemukan unsur-unsur, kami bisa lakukan proses lebih lanjut apakah penyelidikan atau penyidikan," tukas Johan.
Saat pelaporan tersebut, Ahok membawa serta rombongan dari Bappeda dan BPKP. Mereka diterima langsung pelaksana tugas ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi.


Tuesday, 17 February 2015

Syafii: Berbuatlah Sekehendakmu Kalau Memang Ingin Hancurkan Negeri Ini

Syafii: Berbuatlah Sekehendakmu Kalau Memang Ingin Hancurkan Negeri Ini


Nasib Komisi Pemberantasan Korupsi seperti telur di ujung tanduk setelah dua pimpinannya, Bambang Widjojanto dan Abraham Samad, ditetapkan polisi sebagai tersangka. Kasus-kasus korupsi yang harusnya bisa segera diselesaikan menjadi terhambat karena adanya masalah ini.

KPK seolah lumpuh dengan dipereteli satu per satu pimpinannya. Ketua Tim 9 Syafii Maarif menilai kondisi ini sangat bahaya karena bisa menimbulkan gesekan antar anak bangsa. Bahkan Syafii sudah tak bisa berkata banyak atas masalah yang ada saat ini.

"Sak penak-e wae, berbuatlah sekehendakmu kalau memang ingin menghancurkan negeri ini," kata Syafii kepada detikcom, Selasa (17/2/2015).

Menurutnya jangan cuma karena masalah pencalonan Kapolri sampai mengorbankan bangsa. Apalagi masih banyak polisi dan jaksa yang baik yang bisa diberikan amanah.

"Saya rasa polisi dan jaksa yang baik banyak. Orang-orang (yang bermasalah) kan tidak perlu posisi. Kasihlah itu orang-orang baik posisi," ucap mantan Ketum PP Muhammadiyah ini.

Pria yang akrab disapa Buya ini mengatakan Tim 9 tetap merekomendasikan agar Presiden tidak memilih orang yang bermasalah. Rekomendasi itu bersifat sukarela dan semua keputusan ada di tangan Presiden.

"Kita tetap pada rekomendasi jangan sampai orang bermasalah yang dipilih,
jangan sampai orang itu banyak dikritik orang kok dipilih," ucapnya. detik.com

Source : http://forum.tribunnews.com/showthread.php?7398135-Syafii-Berbuatlah-Sekehendakmu-Kalau-Memang-Ingin-Hancurkan-Negeri-Ini#.VOLc-DKRhns.twitter

Thursday, 12 February 2015

KPK Hong Kong: KPK Itu Citra Indonesia

KPK Hong Kong: KPK Itu Citra Indonesia  

Tony Kwok, Kepala IACA Hong Kong. Scmp.com

KPK Hong Kong: KPK Itu Citra Indonesia 

Mantan pimpinan Independent Commissions Against Corruption (ICAC), Tony Kwok Man Wai, berbagi tip agar Komisi Pemberantasan Korupsi tak mudah digembosi oleh mereka yang membenci KPK. Hal ini belajar dari pengalaman ICAC alias KPK-nya Hong Kong.

"Pertama, dukungan publik," ujar Tony ketika diwawancaraiTempo, Senin lalu, 9 Februari 2015. 

Tony menjelaskan, dukungan publik dibutuhkan KPK untuk memperlihatkan KPK disokong oleh banyak orang. Selama ini KPK memang didukung publik karena prestasinya moncer. Ia pun menilai selama ini KPK sudah menjadi citra Indonesia.

Langkah kedua, kata Tony, KPK jangan pernah menyerah dan terus bekerja. Kerja keras dan pantang menyerah terutama sangat dibutuhkan saat KPK diserang dari berbagai sisi secara bertubi-tubi seperti kriminalisasi pimpinan KPK dan teror terhadap sejumlah pegawai KPK saat ini.

"Dan yang ketiga, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan profesional dan khusus untuk menengahi krisis yang dihadapi lembaga antirasuah," ujarnya.

ISTMAN M.P. | MUHAMMAD RIZKI

Source : http://www.tempo.co/read/news/2015/02/11/078641685/kpk-hong-kong-kpk-itu-citra-indonesia

Saturday, 7 February 2015

Jaksa Agung: KPK masih diperlukan, rakyat percaya mereka

Jaksa Agung: KPK masih diperlukan, rakyat percaya mereka

Pimpinan KPK sikapi penangkapan Bambang Widjojanto. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Jaksa Agung: KPK masih diperlukan, rakyat percaya mereka


Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, kisruh antara KPK dan Polri yang saat ini makin memanas, diharapkan bisa segera diselesaikan tanpa harus mengorbankan salah satu pihak yang berseteru itu. Dia ingin, seluruh institusi penegak hukum bersinergi untuk memberantas korupsi.

"KPK harus diselamatkan dan polisi juga demikian. Semua harus diselamatkan, termasuk Kejaksaan," kata Prasetyo di kantor Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru,Jakarta Selatan, Jumat (6/2).

Dia menjelaskan, korupsi yang terjadi di Tanah Air saat ini sudah sangat merajalela. Karena itu, dia ingin Kejaksaan, Polri dan KPK saling bersinergi dengan baik.

"Karena korupsi ini begitu merajalela dan menggurita, jadi tidak bisa ditangani oleh satu instansi saja. Kita harus bersinergi satu sama lain, ya KPK, ya Kejaksaan dan Polri," katanya menambahkan.

Dengan keadaan KPK yang saat ini makin melemah karena sejumlah terpaan menghantam para petingginya, dan membuat penanganan kasus korupsi terancam terbengkalai, Prasetyo mengatakan, bahwa pihaknya sangat siap jika nantinya akan ada pelimpahan kasus korupsi ke Kejaksaan Agung.

Namun dirinya menegaskan, lembaga antirasuah itu harus tetap diselamatkan dan dipertahankan, karena kapasitasnya sangat urgent dalam memberantas korupsi di Indonesia.

"Kalau pelimpahan kasus sih kami siap saja, tapi saya tegaskan bahwa KPK saat ini masih diperlukan, dan rakyat juga masih mempercayai mereka," kata Prasetyo.

"KPK, Polri dan Kejagung, semuanya harus bekerja sama bareng-bareng untuk memberantas yang namanya tindak pidana korupsi, sebagai kejahatan luar biasa yang harus ditangani dengan luar biasa pula," katanya menambahkan.
[rnd]

Source : http://www.merdeka.com/peristiwa/jaksa-agung-kpk-masih-diperlukan-rakyat-percaya-mereka.html

APAKAH SUMBER KEBENCIAN POLITIKTIKUS KEPADA TIGA TOKOH NEGERI INI ?


Soalnya mulut oknum dpr berbisa, masa ketua partai ketua kmp mendukung Jokowi ,kok keroco2nya di dpr masih terus nyinyir kepada Presiden Jokowi?
Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah masih berkukuh meminta Presiden Joko Widodo melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Status Budi...
NEWS.DETIK.COM|OLEH IMK
Suka ·  · 
  • Enni Anugerah Mamonto menyukai ini.
  • Sandradi Halim Benci Jokowi karena Pemenang, Benci Abraham samad karena sok setengah dewa gak elok ke Presiden, Benci Ahok Karena Agama dan etnis yg nempel di Ahok
    1 jam · Suka
  • Henny Helena Ginting Akar permasalahan pemimpin Negeri ini adalah "karena cinta akan uang". Mereka rakus kekukuasaan, karena kekuasaan itu menghasilkan UANG ! Mereka mengumpulkan uang, dan merampas uang rakyat dari jabatan mereka. Sangat memilukan, semua rakyat sudah tahu, hampir semua departemen negeri ini di masa lalu tidak terlepas dari KORUPSI. Ampuuuuuuuuuun departement Agama yang yang jurstur sarang koruptor juga ? Sudah semua rakyat Indonesia ini mengetahunya.Itulah sebabnya kalau KPK itu hancur hancur cita-cita Indonesia Baru. Seluruh rakyat indonesia BERKABUNG, BERKABUNG, BERKABUUUUUUUUUNG. Sangat menyedihkan, sekarang kelompok koruptor begitu tega-teganya berdalah agar gerak KPK guna menghukum koruptor negeri ini dihambat total, dengan segala macam cara.
  • Sandradi Halim Perbedaan Yang Benci kepada 5 tokoh negeri ini : Benci Jokowi karena Pemenang, Benci Abraham samad karena sok setengah dewa gak elok ke Presiden, Benci Ahok Karena Agama dan etnis yg nempel di Ahok, Benci Ibu Mega karena pejuang politik yg Tangguh dan berhasil mengecilkan hutang dari diatas 2000Trilyun menjadi sisa 1400 trilyun diteruskan sby bengkak 3150 Trilyun.
  • Henny Helena Ginting Saya tidak tahu itu istilah "CECAK BUAYA" jilid I. Benar-benar tidak pernah saya bahas masalah itu apa artinya. Sekarang kalau saya menyadarinya, bagaimana perlakuan terhadap KPK. Masak persoalan2 kecil KPK dibesar-besarkan, sementara yang nyata2 persolan besar, triliunan,milyaran dan banyak hal mau dihilangin. Perlakuan pejabat itu baru yang ketahuan , belum lagi yang tidak terlihat mata. Itu makanya kalau yang ditangkap KPK itu 1 triliun sebenarnya fakta bisa jadi koruptor itu sudah memakan uang rakyat 3 sampai 4 triliunan. Itulah sebabnya negeri ini negeri Agraria, tapi impor beras dan kacang, dan bahan tempe saja harus di import.Itulah semua ualah dari pada koruptor Indonesia. Mirisssss. Siapa lagi yang peduli terhadap bangsa ini kalai cara seperti ini....
  • Henny Helena Ginting KAN GILA NAMANYA KALAU : " PENCURI DISURUH MENANGKAP PENCURI".
  • Sandradi Halim Perbedaan Yang Benci kepada 5 tokoh negeri ini : Benci Jokowi karena Pemenang, Benci Abraham samad karena sok setengah dewa gak elok ke Presiden, Benci Ahok Karena Agama dan etnis yg nempel di Ahok, Benci Ibu Mega karena pejuang politik yg Tangguh dan berhasil mengecilkan hutang dari diatas 2000Trilyun menjadi sisa 1400 trilyun diteruskan sby bengkak 3150 Trilyun.
  • Henny Helena Ginting Bandar narkoba saja orangnya waras " TIDAK MENGIJINKAN PENGEDARNYA UNTUK MENGKONSUMSI NARKOBA".
  • Henny Helena Ginting Tapi Pak Sandradi Halim harus menyadarinya: KEBENCIAN PARA POLITIKTIKUS KEPADA ketiga tokoh itu sama sekali tidak ada hubungannya agama atau "pemenang", DASAR UTAMA ADALAH SEKLI LAGI CINTA POLITIKTIKUS AKAN UANG. Dengan kehadiran ketiga tokoh di atas, penghasilan mereka tertutup, terhalang,dibendung. Jangan kita lupa, korupsi di Indonesia sudah membudaya, sehingga untuk merevisi mental orang ini sangat-sangaaaaaat sulit. Tidak gampang. Banyak lawan ! Dibutuhkan orang 'BERANI MATI', dan mempertaruhkan nyawa baik keluarga dan handai taulan. Disinilah saya lihat kebesaran KETIGA TOKOH INI. Saya sama sekali tidak ada hubungan pribadi atau apa pun terhadap ke tiga tokoh ini. TAPI sy sangat percaya dari cara dan kehidupan keluarga mereka yang sederhana, coba Anda lihat rumah BW itu, sangat-sangaat sederhana. Kita harus bersukur Tuhan mengeriim 3 tokoh ini untuk merubah mental orang INdonesia.