Latest News

Showing posts with label Menteri. Show all posts
Showing posts with label Menteri. Show all posts

Friday, 22 May 2015

Ketika Menteri Susi Merinding...

KOMPAS.com/YOGA SUKMANAMenteri Kelautan dan Kelautan Susi Pudjiastuti menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (18/5/2015)

Ketika Menteri Susi Merinding...

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar konferensi pers mengenai pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan triwulan 1-2015 di Kantor KKP, Jakarta, Senin (18/5/2015). Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin pun diundang untuk memaparkan perkembangan sektor kelautan dan Perikanan tersebut. 

Namun ditengah pemaparan Suryamin, Menteri Kelautan dan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti tiba-tiba kaget. Ia mengaku merinding mendengar pemaparan Suryamin. "Ini luar biasa, merinding saya ini," ujar Susi. 

Ia bahkan langsung terlihat berbincang-bincang usai mengetahui fakta yang baru ia ketahui itu. Sebenarnya, yang membuat Susi kaget ialah hasil sensus pertanian 2013 yang dilakukan BPS. Dalam sensus tersebut juga mengungkap adanya penurunan jumlah nelayan dari tahun 2003 hingga 2013. 

Nah, hal spesifik yang membuat Susi kaget itu penurunan jumlah nelayan selama 10 tahun. Pada tahun 2003 jumlah nelayan Indonesia berjumlah 1,6 juta rumah tangga, namun pada 2013 jumlah rumah tangga nelayan tinggal 864.000. 

"Saya enggak kepikir bapak (Suryamin) menghitung nelayan, saya kaget juga. Bahwa itu drastis hilang itu satu hal yang kita mestiawareness," kata dia. 

Lebih lanjut kata dia, indikasi menurunya rumah tangga nelayan itu diperkirakan karena hasil tangkapan ikan juga semakin berkurang. Susi yakin itu ada kaitannya dengan illegal fishing. Meski begitu, ia juga mengetahui ada ratusan perusahaan ikan yang bangkrut dalam sepuluh tahun itu.

Source : 
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/18/173900426/Ketika.Menteri.Susi.Merinding.

Friday, 8 May 2015

Menhub resmikan pelayaran tol laut Bandarlampung-Surabaya

Menhub resmikan pelayaran tol laut Bandarlampung-Surabaya

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan (ANTARA FOTO/Saptono)

Menhub resmikan pelayaran tol laut Bandarlampung-Surabaya

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan trayek tetap dan teratur jalur tol laut Pelabuhan Panjang Bandarlampung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pulang pergi, di Pelabuhan Panjang, Rabu petang, ditandai dengan operasional kapal ro-ro yang melayani pelayaran ini.

Trayek tetap dari Pelabuhan Panjang-Tanjung Perak ini menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Persada III sebagai kapal angkut kendaraan dan orang, dengan kecepatan maksimal 16 knot.

Kapal ini memiliki panjang 151 meter, dan dapat menampung 200 unit truk ukuran sedang. Pelayaran Bandarlampung-Surabaya ditempuh selama sekitar 29 jam.

Menurut Menhub Jonan, dengan memanfaatkan jalur pelayaran tol laut ini, distribusi barang antarpulau dapat dihemat biayanya dan waktu lebih cepat, sehingga waktu tempuh Bandarlampung-Surabaya bisa dihemat hingga 74 persen dari waktu normal yang mencapai empat hari perjalanan.

Begitupula biaya operasional truk pengangkut barang dapat ditekan hingga 55 persen lebih murah dibandingkan menggunakan perjalanan darat.

Kapal ro-ro (roll on roll off) yang melayani trayek tetap pelayaran Pelabuhan Panjang-Tanjung Perak itu, akan beroperasi setiap tiga hari satu kali perjalanan. Ke depan akan ditambah lagi satu unit kapal pada jalur pelayaran ini, sehingga pengangkutan bisa lebih banyak dilakukan.

Adapun tarif jasa pelayaran, dibuat bervariasi dengan kisaran antara Rp3,5 juta hingga Rp10 juta untuk setiap kendaraan pengangkut barang tergantung panjang dan berat beban kendaraannya. Sedangkan tarif penumpang manusia berkisar Rp250 ribu hingga Rp500 ribu per penumpang.

Menurut Menhub, pengelolaan kapal pada jalur tol laut ini sepenuhnya dijalankan oleh pihak swasta, yaitu PT Atosim Lampung.

Diharapkan sistem moda angkutan laut Short Sea Shiping ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dan Sumatera, serta dapat menurunkan beban kendaraan yang melalui jalur darat dari Lampung.

Menhub menegaskan bahwa cara baru transporati melalui laut ini merupakan tol laut yang pertama beroperasi di Indonesia.

Jonan mengingatkan tantangan paling besar melaksanakan program tol laut ini adalah masalah jadwal pelayaran yang harus semakin sering dan cepat dibandingkan jalur darat, sehingga pengelolaannya harus memperhatikan pengaturan jadwal penyeberangannya.

Kapal ro-ro ini memiliki restoran/kantin serta sejumlah fasilitas lainnya bagi para penumpang untuk memberikan kenyamanan selama dalam pelayaran.
Editor: Tasrief Tarmizi
Source : http://www.antaranews.com/berita/494792/menhub-resmikan-pelayaran-tol-laut-bandarlampung-surabaya?utm_source=topnews&utm_medium=home&utm_campaign=news

Sunday, 3 May 2015

Menteri Susi ke tentara AS: Mungkin Anda tidak bisa secerdik kita

Menteri Susi ke tentara AS: Mungkin Anda tidak bisa secerdik kita

Kapal perang Amerika USS Sampson. ©USA Today

Menteri Susi ke tentara AS: Mungkin Anda tidak bisa secerdik kita


Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan kisahnya di mana kerap mendapat pujian dunia internasional atas aksinya menjaga kedaulatan laut Indonesia. Salah satunya, menurut Susi, datang dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Amerika Serikat.

Kasal AS, lanjutnya, kagum dengan aksi pemberantasan penangkapan ikan ilegal. Dengan bangga, Menteri Susi mengaku kepada Kasal AS bahwa Indonesia negeri yang cerdik untuk menjaga kedaulatan. "Saya bilang, mungkin Anda (Kasal AS) tidak bisa secerdik kita. Kita untuk menegakkan kedaulatan, go to hell, dilawan," kata Susi di Jakarta, Rabu (29/4).

Walau banyak mendapat pujian, Susi mengaku juga banyak ucapan sentimen terhadap kebijakannya. Diantaranya menghancurkan kapal asing ilegal. Namun, perihal masalah itu pihaknya tidak pernah khawatir.

Susi menyebut, sikap tegas menghancurkan kapal asing itu sudah sesuai peraturan. "Ya boleh (menghancurkan kapal asing). Ini undang-undang kita, teritorial kita," tegasnya.

Berbagai pujian internasional itu, lanjut Susi, menunjukkan bahwa KKP sudah berubah dibanding dibanding saat dipegang pemimpin sebelumnya. "Ini menandakan kita mampu mengerjakan tugas," terangnya.
[bim]
Source : http://www.merdeka.com/uang/menteri-susi-ke-tentara-as-mungkin-anda-tidak-bisa-secerdik-kita.html

Friday, 1 May 2015

Gara-gara Gebrakan Menteri Susi, Permintaan Ikan RI ke AS dan Eropa Naik Tajam

Gara-gara Gebrakan Menteri Susi, Permintaan Ikan RI ke AS dan Eropa Naik Tajam


Gara-gara Gebrakan Menteri Susi, Permintaan Ikan RI ke AS dan Eropa Naik Tajam


Jakarta -Dunia internasional memberikan apresiasi pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Apresiasi ini diberikan karena sukses menata ulang regulasi, dan penanganan terhadap perikanan dan keluatan RI. Misalnya penenggelaman kapal yang melakukan pencurian ikan (illegal fishing) dan pemulangan pemulangan ABK korban perbudakan di Benjima.

"Semua orang apresiasi kebijakan KKP. Pasar sangat bereaksi positif tentang arah kebijakan, terutama penangkapan dan penenggalaman, pembakaran kapal. Kemudian penanganan perbudakan," kata Irjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Saut P. Hutagalung ditemui di gedung Mina Bahari III, KKP, Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2015).

Akibat langkah tegas pemerintah Indonesia dalam mengambil kebijakan dan melakukan penindakan tersebut, membuat permintaan produk ikan asal Indonesia meningkat. Hal ini diceritakan oleh Saut pasca mengikuti pada acara European Tuna Conference di Brussel.

"Permintaan produk perikanan Indonesia naik tajam. Bagaimana para eksportir manfaatkan momentum ini," jelasnya.

Di dalam negeri, stok ikan laut makin banyak pasca dikeluarkannya regulasi dan aksi tegas oleh Menteri Susi. Di lain sisi, produsen ikan asal Filiphina dan Thailand yang selama ini memperoleh dan menangkap ikan dari perairan Indonesia, mengalami masalah dalam pasokan ikan. Akibatnya pembeli utama, yakni Amerika, Eropa, hingga Jepang memilih datang langsung ke Indonesia untuk memperoleh produk ikan.

"Banyak buyer datang ke sini seperti dari AS dan Eropa," jelasnya.

(feb/rrd) 

Source :
http://finance.detik.com/read/2015/04/30/142817/2902559/4/

Wednesday, 15 April 2015

Salah Satu Menteri Kebanggaan www.SayaJawab.Blogspot.com


Salah satu menteri kebanggan Rakyat Indonesia
Memiliki Prestasi Luar Biasa
Pekerja Keras
Sangat Membela Rakyat Kecil
Ramah
Rendah Hati 
Pintar
Sangat Fasih Bhs Inggris
Cinta Akan Tanah Air RI
MENTERI PILIHAN JOKOWI
JOKOWI DAPAT MEMBAWA 
REPUBLIK INDONESA
KEPADA 
KEJAYAAN SRIWIJAYA.




Saturday, 21 March 2015

Pak Jokowi memang pinter milih menteri... Bu Susi memang hebring !


'Pak Jokowi memang pinter milih menteri... Bu Susi memang hebring ! (y) Contoh suri tauladan bagi kaum hawa di Indonesia (termasuk saya :) )  KEREN GAK! Amazing banget kan ibu Susi yang cuma tamatan SMP bisa kasih kuliah di Stanford University Amerika Serikat tentang maritim. Gak cuma itu, habis itu terus ke kantor Google belajar aplikasi yang bisa mengawasi perairan Indonesia. Jadi pengen ketawa kalau inget dengan Pakar kemaritiman indonesia lainnya yang lulusan tinggi tapi jeblok otaknya. http://www.centerforoceansolutions.org/news-stories/indonesia%E2%80%99s-fisheries-minister-leads-way-ocean-sustainability'

Suber dari Facebook:
Pak Jokowi memang pinter milih menteri... Bu Susi memang hebring ! like emotikon
Contoh suri tauladan bagi kaum hawa di Indonesia (termasuk saya smile emotikon )
KEREN GAK! Amazing banget kan ibu Susi yang cuma tamatan SMP bisa kasih kuliah di Stanford University Amerika Serikat tentang maritim. Gak cuma itu, habis itu terus ke kantor Google belajar aplikasi yang bisa mengawasi perairan Indonesia. Jadi pengen ketawa kalau inget dengan Pakar kemaritiman indonesia lainnya yang lulusan tinggi tapi jeblok otaknya.
http://www.centerforoceansolutions.org/…/indonesia%E2%80%99…


Story: Indonesia’s Fisheries Minister 
leads the way to Ocean Sustainability

Susi Pudjiastuti, Indonesia’s Minister of Maritime Affairs and Fisheries, has built up quite a reputation based on her outgoing, no-nonsense attitude and far-reaching success as a female entrepreneur—not to mention her tattoos. She flies planes, founded a charter airline company and seafood export business, and considers herself an environmental and social activist.  
The Center for Ocean Solutions hosted an event this week as part of Susi’s Ministerial visit to the U.S., which was sponsored by the David and Lucile Packard Foundation. Susi spoke to a packed crowd at Hopkins Marine Station of Stanford University in Monterey, CA about her role in managing Indonesia’s oceans. She said that her mission as Minister is to increase Indonesia’s seafood exports while curbing illegal and unsustainable fishing.  Her government’s main goals are sovereignty, sustainability and prosperity.
(Google Translate:Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, telah membangun reputasi cukup berdasarkan keluar, sikap sungguh-sungguh dan jauh sukses sebagai wanita pengusaha-belum lagi tato nya. Dia terbang pesawat, mendirikan sebuah perusahaan penerbangan charter dan ekspor makanan laut bisnis, dan menganggap dirinya seorang aktivis lingkungan dan sosial.
Pusat Solusi Kelautan menyelenggarakan sebuah acara minggu ini sebagai bagian dari kunjungan Menteri Susi ke AS, yang disponsori oleh David dan Lucile Packard Foundation. Susi berbicara kepada kerumunan dikemas di Hopkins Marine Station dari Stanford University di Monterey, CA tentang perannya dalam mengelola lautan Indonesia. Dia mengatakan bahwa misinya sebagai Menteri adalah untuk meningkatkan ekspor seafood Indonesia sementara membatasi ilegal dan tidak berkelanjutan memancing. Tujuan utama pemerintahannya adalah kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan)

Minister Susi Pudjiastuti addresses a packed house at Hopkins Marine Station. Photo: Kristen Weiss.
She uses strong measures to protect Indonesia’s fisheries, including targeting and sinking illegal fishing boats —an act that is endorsed by the country’s legislation and supported by much of the public. Some Indonesian fishermen have even slyly referred to her as a ‘gangster’ since she started enforcing stricter fishing regulations and reducing government subsidies. Nevertheless, Susi recently won the highest approval rating of any Indonesian Minister, at a whopping 61% (she was the only Minister to receive an approval rating above 50%).
At the same time, Susi tries to work closely on the ground with fishermen to understand their needs and build trust through open communication. Her goal is to help local fishing industries expand in a responsible way by slowly eliminating the unsustainable illegal fishing that has occurred historically.
“You can’t make all stakeholders happy,” Susi explained, “so I have to make policy on behalf of the majority.”
Susi issued a moratorium on all new fishing licenses within days of taking office, and banned the practice of transferring catches at sea; a practice that makes it very difficult to track and regulate fisheries. She also helped craft restrictions for lobster and crab fisheries, such as banning the catch of females with eggs and instating minimize size restrictions. She demanded that all available fisheries data, including vessel license information, be posted publicly online to increase transparency and reduce corruption.
Since she’s implemented stronger fisheries policies, Susi estimates that Indonesia has eliminated at least 5,000 illegal boats from their waters, potentially saving over 5 million tons of seafood catch. At the same time, the domestic fisheries industry is showing steady growth—about 9% in the last quarter. Susi’s mission seems to be getting a fast foothold.
“Change is what attracted me to this job,” Susi said. Indonesia’s President Joko Widodo, whose appointment of Susi in October 2014, first came as a surprise to many, has built his platform on change—environmental, economic, and social. “It will be a long journey,” Susi admitted, citing that government corruption and lack of resources will be persistent challenges. But she is determined to cultivate good governance and incentives for sustainable community fisheries.
 “The world’s future is in the ocean, but only if we can take care of it,” Susi said  “We hope that other countries will support the changes our country is making because these changes will bring positive outcomes not just to Indonesia, but also to the world.”

(Google Translate: Menteri Susi Pudjiastuti alamat rumah dikemas di Marine Station Hopkins. Foto: Kristen Weiss.
Dia menggunakan langkah-langkah yang kuat untuk melindungi perikanan di Indonesia, termasuk penargetan dan tenggelam kapal nelayan ilegal -sebuah tindakan yang didukung oleh undang-undang negara dan didukung oleh banyak masyarakat. Beberapa nelayan Indonesia bahkan licik disebut sebagai seorang 'gangster' sejak dia mulai menegakkan peraturan penangkapan ikan ketat dan mengurangi subsidi pemerintah. Namun demikian, Susi baru saja meraih rating persetujuan tertinggi dari setiap Menteri Indonesia, pada kekalahan 61% (dia adalah satu-satunya menteri untuk menerima rating persetujuan atas 50%).
Pada saat yang sama, Susi mencoba untuk bekerja sama di lapangan dengan nelayan untuk memahami kebutuhan mereka dan membangun kepercayaan melalui komunikasi terbuka. Tujuannya adalah untuk membantu industri perikanan lokal berkembang secara bertanggung jawab dengan perlahan-lahan menghilangkan illegal fishing yang tidak berkelanjutan yang telah terjadi secara historis.
"Anda tidak bisa membuat semua pihak senang," Susi menjelaskan, "jadi saya harus membuat kebijakan atas nama mayoritas."
Susi mengeluarkan moratorium semua izin penangkapan ikan yang baru dalam beberapa hari menjabat, dan melarang praktek mentransfer hasil tangkapan di laut; sebuah praktek yang membuatnya sangat sulit untuk melacak dan mengatur perikanan. Dia juga membantu pembatasan kerajinan untuk lobster dan kepiting perikanan, seperti melarang menangkap perempuan dengan telur dan instating meminimalkan pembatasan ukuran. Dia menuntut agar semua data perikanan yang tersedia, termasuk informasi lisensi kapal, akan diposting online publik untuk meningkatkan transparansi dan mengurangi korupsi.
Karena dia menerapkan kebijakan perikanan kuat, Susi memperkirakan bahwa Indonesia telah menghilangkan sedikitnya 5.000 kapal ilegal dari perairan mereka, berpotensi menghemat lebih dari 5 juta ton makanan laut tangkapan. Pada saat yang sama, industri perikanan dalam negeri menunjukkan stabil pertumbuhan sekitar 9% pada kuartal terakhir. Misi Susi tampaknya akan mendapatkan pijakan yang cepat.
"Perubahan adalah apa yang menarik saya untuk pekerjaan ini," kata Susi. Presiden Indonesia Joko Widodo, yang pengangkatannya dari Susi pada bulan Oktober 2014, pertama kali datang sebagai kejutan bagi banyak orang, telah membangun platform nya tentang perubahan-lingkungan, ekonomi, dan sosial. "Ini akan menjadi perjalanan panjang," Susi mengakui, mengutip bahwa korupsi pemerintah dan kurangnya sumber daya akan tantangan gigih. Tapi dia bertekad untuk menumbuhkan pemerintahan yang baik dan insentif bagi perikanan masyarakat yang berkelanjutan.
 "Masa depan dunia adalah di laut, tapi hanya jika kita bisa mengurusnya," Susi mengatakan, "Kami berharap bahwa negara-negara lain akan mendukung perubahan negara kita membuat karena perubahan ini akan membawa hasil yang positif tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga kepada dunia. ")


Source : http://www.centerforoceansolutions.org/news-stories/indonesia%E2%80%99s-fisheries-minister-leads-way-ocean-sustainability

Thursday, 19 February 2015

Satu Kata yang Membuat Susi Tertarik Menjadi Menteri di Pemerintahan Jokowi

KOMPAS.com/Roderick Adrian MozesMenteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat membuka seminar peringatan 10 tahun tsunami Aceh di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Satu Kata yang Membuat Susi Tertarik Menjadi Menteri di Pemerintahan Jokowi


Di hadapan para gubernur, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan salah satu alasannya untuk bergabung ke dalam Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, ketertarikan bergabung dengan pemerintahan adalah karena Presiden menyodorkan satu kata, perubahan.

"Saya bergabung dengan pemerintahan ini atas ketertarikan dengan kata perubahan (yang ditawarkan Presiden Jokowi)," ujar Susi di depan para gubernur yang hadir di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (17/2/2015).

Perubahan itu pula yang menjadi misinya. Namun, Susi mengaku tak bisa berbuat banyak apabila dukungan terhadapnya minim untuk membuat perubahan. Oleh karena itu, dia secara langsung meminta dukungan semua stakeholder di sektor kelautan dan perikanan, termasuk pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung kebijakannya.

"Tapi, saya enggak mungkin mengubah itu semua sendirian, tanpa support dari pemerintahan pusat dan daerah. Makanya, para gubernur juga harus berusaha ikut melakukan perubahan," kata Susi.

Meski begitu, Susi juga menyadari bahwa usaha untuk melakukan perubahan itu tak selalu mulus. Bahkan, dia meminta maaf secara langsung apabila kebijakannya menuai pro kontra di lapangan.

Source : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/02/17/141500826/Satu.Kata.yang.Membuat.Susi.Tertarik.Menjadi.Menteri.di.Pemerintahan.Jokowi

Thursday, 22 January 2015

Gara-gara Menteri Susi Buka-bukaan, Anggota DPR Ini Marah Besar

//images.detik.com/content/2015/01/21/4/203051_susirapat.jpg

Gara-gara Menteri Susi Buka-bukaan, Anggota DPR Ini Marah Besar


Jakarta -Sore tadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI. Rapat yang juga diikuti para menteri ini sempat diwarnai suasana tegang.

Menteri Susi menyampaikan pernyataan yang blak-blakan karena menyebut salah satu nama anggota banggar DPR, hal ini terkait kepemilikan kapal tangkap ikan yang ditahan oleh Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Kita semua undang termasuk kawan Pak Anton Sihombing (anggota Fraksi Golkar/Komisi IV). Ini persoalan bersama," sebut Susi di Gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (21/01/2015).

Belum berhenti sampai di situ, Susi kembali menyebutkan ada beberapa pemilik kapal yang berurusan dengan pihak KKP salah satunya adalah rekan dari Anton Sihombing.

"Semua perusahaan di bidang perkapalan itu datang dari anggota DPR, bekas dirjen, Pak Yorris, kawan Pak Anton Sihombing, Tomy," ungkap Susi.

Susi menegaskan tujuannya mengungkapkan nama-nama dalam rapat tersebut hanya untuk memperbaiki bisnis sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Bertahun-tahun Susi menyebutkan pendapatan negara dari sektor penangkapan ikan hanya Rp 300 miliar/tahun.

"Kita harus perbaiki bersama masa hanya Rp 300 miliar. Ini bukan mengada-ada. Berapa sih satu kapal penghasilannya per tahun," sindir Susi

Mendengar ucapan Susi, Anton Sihombing terlihat marah besar, ia langsung meminta penjelasan dan klarifikasi ucapan Susi. Anton akan melajutkan persoalan ini saat rapat antara Komisi IV DPR dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Senin, pekan depan.

"Moral hazard itu. Mohon dijelaskan sedikit dan nanti kita akan teruskan di komisi IV," kata Anton dengan suara tinggi.

Mendapat reaksi keras tersebut, Susi langsung merespons lagi ucapan Anton.

"Banyak kapal (ilegal) yang berlalu lalang di laut Indonesia, It's so crazy. Saya tidak tahu penggunaan bahasa Indonesia yang baik itu seperti apa. Karena saya sering berbahasa daerah," timpal Susi.

Source : 
http://finance.detik.com/read/2015/01/21/202858/2810254/4/gara-gara-menteri-susi-buka-bukaan-anggota-dpr-ini-marah-besar









Tuesday, 6 January 2015

Ini Insentif Menteri Susi bagi Nelayan yang Tangkap Pencuri Ika

Keterangan Menteri Susi terkait Penangkapan Ikan Ilegal

Menteri Susi Pudjiastuti saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Senin (8/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ini Insentif Menteri Susi bagi Nelayan yang Tangkap Pencuri Ika


Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan apresiasi khusus kepada nelayan lokal yang berani menangkap kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.

Meski tidak dapat menjanjikan apa-apa, namun dia mengatakan upaya yang dilakukan oleh para nelayan ini patut diacungi jempol. Dan setidaknya, pemerintah mau mengganti bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan nelayan dalam proses perburuan dan penangkapan kapal asing tersebut.

"Ini partisipasi dari masyarakat yang sangat luar biasa, kita berikan apresiasi, paling tidak kita ganti bensin mereka," ujar Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Senin (5/1/2015).

Untuk menjaga perairan Indonesia, Susi mengakui tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja. Hal tersebut juga harus dilakukan oleh seluruh masyarakat, khususnya nelayan lokal.

"Karena, untuk jaga lautan ini tidak cukup oleh aparat saja, nelayan juga (harus dilibatkan), karena laut kita terlalu luas," lanjut dia.

Susi  Pudjiastuti mencontohkan, aksi penangkapan kapal asing yang dilakukan oleh nelayan di Tanjung Balai Asahan harus mendapatkan apresiasi. Meski dengan peralatan seadanya, para nelayan tersebut berani menantang nelayan asing yang merusak kedaulatan Indonesia.

"Jadi bukan dalam arti apa-apa, apresiasi ini untuk membangkitkan masyarakat, jadi apa yang dilakukan nelayan Tanjung Balai ini bisa diikuti oleh nelayan lain. Dan ini untk membangkitkan kepedulian masyarakat lain," tandasnya. (Dny/Ahm)

Credits: Agustina Melani

Source : http://m.liputan6.com/bisnis/read/2156561/ini-insentif-menteri-susi-bagi-nelayan-yang-tangkap-pencuri-ikan

Saturday, 27 December 2014

'Orang Dalam' Bantu Pencuri Ikan, Siapa Dalangnya?

'Orang Dalam' Bantu Pencuri Ikan, Siapa Dalangnya?  

Dua kapal ikan ilegal berbendera Papua Nugini meledak ketika ditenggelamkan di Perairan Teluk Ambon, Maluku, 21 Desember 2014. Foto: Seskab RI, Andi Widjajanto

'Orang Dalam' Bantu Pencuri Ikan, Siapa Dalangnya?  

 Politikus sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad membenarkan adanya permainan mafia ikan yang menjalin kerja sama gelap dengan otoritas negara. Pihak tersebut antara lain pegawai dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Direktorat Polisi Air. (Baca: 4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan)

"Mereka membantu melarikan pencuri ikan. Mereka diajak kerja sama dengan mafia ikan internasional," kata Fadel saat dihubungi, Kamis, 25 Desember 2014. Fadel menyatakan orang dalam tersebut tidak bisa diusut lantaran susah dalam pembuktian perannya. (Baca: Menteri Susi Minta KPK Bantu Basmi Maling Ikan

Pencuri yang dimaksud Fadel adalah nelayan ilegal yang ditangkap polisi air dan penyidik Kementerian semasa dirinya menjabat menteri pada 2009. Fadel mengklaim, di bawah kepemimpinannya, Kementerian menggandeng polisi air dan TNI AL berhasil menangkap ratusan nelayan dari 28 kapal ilegal yang berasal dari Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Cina.

Fadel Muhammad meminta Susi berkoordinasi dengan TNI AL, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian Air secara langsung dan dalam satu meja. Koordinasi serupa yang pernah membuat kementeriannya berhasil menangkap mafia ikan. (Baca: KPK: Tiga Lembaga ini Tak Dukung Menteri Susi)

Sebelumnya, Susi mengeluh TNI AL, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian sulit diajak bekerja sama memberantas pencurian ikan. Keluhan tersebut disampaikan di hadapan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu, 24 Desember 2014.

Source : http://www.tempo.co/read/news/2014/12/26/090631021/Orang-Dalam-Bantu-Pencuri-Ikan-Siapa-Dalangnya

Tuesday, 23 December 2014

Menpora Imam sebut Ahok jadi gubernur sudah diprediksi Gus Dur

Menpora Imam sebut Ahok jadi gubernur sudah diprediksi Gus Dur
Menpora Imam Nahrawi. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko


Menpora Imam sebut Ahok jadi gubernur sudah diprediksi Gus Dur


Usai mengikuti acara di Istana Negara, Menteri Pemuda 
dan Olahraga (Menpora) Iman Nahrawi tiba-tiba 
membelokkan mobil dinasnya dan mampir ke kantor 
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 
Kepada wartawan, Imam mengaku kedatangannya 
hanya untuk bersilaturahmi.

"Tadi saya rapat di Istana bersama seluruh kementerian 

dan pemerintah daerah, kemudian karena Istana dekat 
dengan Balai Kota, saya mampir ke sini. Karena sejak 
beliau dilantik, saya belum mengucapkan selamat, 
kecuali waktu di Istana pas pelantikan," aku Imam 
di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/12).

Pada kesempatan itu, Imam mengungkapkan rahasia 

yang tidak banyak diketahui khalayak ramai. 
Menurutnya, naiknya Ahok menjadi gubernur 
sudah diprediksi mantan Presiden Abdurrahman 
Wahid (Gus Dur).

"Sebagai sahabat dan orang yang disebut Gus Dur, 

waktu itu bakal jadi Gubernur DKI, saya tentu harus 
mengucapkan selamat. Karena sebelum beliau jadi 
Gubernur, Gus Dur sudah pernah bilang, Pak Ahok 
akan jadi Gubernur. Nah ini cita-cita Gus Dur 
kesampaian," beber dia.

Mendengar itu, Ahok yang berdiri di sebelah Imam 

nampak tersipu malu. Dia pun terharu mendengarnya.

"Jadi cita-cita Gus Dur bener-bener kesampean ya. 

Teman-teman yang bantu nyalonin aku dulu nih 
pada kesampean cita-citanya," sahut Ahok sembari
tersenyum.

Pertemuan yang dilakukan antara keduanya 

dilakukan secara mendadak, sebab tidak tercantum 
dalam agenda gubernur pada hari ini. Pertemuan itu 
pun hanya berlangsung singkat, yakni sekitar 10 menit.
[tyo]

Source : http://www.merdeka.com/peristiwa/menpora-imam-sebut-ahok-jadi-gubernur-sudah-diprediksi-gus-dur.html


Saturday, 20 December 2014

Tangkap 930 Kapal Maling Ikan, Menteri Susi: Semua Akan Ditenggelamkan!

//images.detik.com/content/2014/12/18/4/115334_susi.jpg

Tangkap 930 Kapal Maling Ikan, Menteri Susi: Semua Akan Ditenggelamkan!


Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan, saat ini pihaknya sudah menangkap sekitar 930 kapal pencuri ikan ilegal. Semua kapal ini akan ditenggelamkan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ada 5.000 kapal ilegal pencuri ikan yang berkeliaran di Indonesia. 

"Yang tertangkap belum sampai segitu (5.000 kapal). Yang sudah tertangkap 930-an kapal. Itu mau ditenggelamkan semua," jelas Susi usai menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Susi mengatakan, kebijakan penenggelaman ini merupakan perintah dari Presiden Jokowi. Tidak ada kapal pencuri ikan yang diberikan untuk nelayan.

Saat ini, semua kapal-kapal yang ditangkap tengah dalam proses di pengadilan. "Pokoknya yang sudah kita tangkap diproses dan ditenggelamkan," tegas Susi.


(dnl/hds) 
Source : http://finance.detik.com/read/2014/12/18/115250/2781180/4/tangkap-930-kapal-maling-ikan-menteri-susi-semua-akan-ditenggelamkan











Saturday, 6 December 2014

KPK Memuji Kinerja Susi Pudjiastuti Dalam Merevolusi Perikanan



KPK Memuji Kinerja Susi Pudjiastuti Dalam Merevolusi Perikanan


Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain memuji kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia pun mengapresiasi revolusi yang dibawa Susi dalam hal tata kelola perikanan. "Publik mengapresiasi kinerja KKP sejauh ini," katanya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Desember 2014.

Kebijakan yang telah diterbitkan Susi adalah moratorium dan penangkapan kapal nelayan asing ilegal. Menurut Zulkarnain, kapal-kapal semacam itu telah lama beroperasi dan menyedot hasil laut Indonesia. Namun, karena belum adanya integrasi tata kelola perikanan dan integritas aparat penjaga belum baik, maka kapal-kapal itu dibiarkan.

Susi berkali-kali menyerukan akan menindak tegas kapal asing pencuri ikan. Selain ditahan, kapal akan segera ditenggelamkan agar tak bisa dioperasikan lagi. Namun, para anak buah kapal tentu diamankan terlebih dahulu.

Selain kebijakan terhadap kapal asing, Zulkarnain mengatakan, penggunaan GPS (Global Positioning System) untuk area laut merupakan ide yang sangat baik. Alat tersebut memudahkan pemantauan letak kapal-kapal asing yang memasuki perairan, atau pun melewati batas. Selain itu, armada pengaman pun tak perlu mengelilingi area yang tak pasti. "Penghapusan retribusi ikan untuk nelayan kecil pun sangat membantu mereka," katanya.

Menanggapi pernyataan Zulkarnain, Susi menyatakan sangat dihargai. "Saya tak menyangka Pak wakil komisioner mengamati kinerja saya selama 5 pekan ini," katanya.

Saat ini, Susi sedang memperjuangkan perbaikan tata kelola perikanan yang menurut dia banyak diabaikan. Aturan penenggelaman dan moratorium ini merupakan salah satu bentuk keseriusan Susi dalam memperbaiki tata kelola perikanan Indonesia. Ia mengharapkan Indonesia, dengan laut terluas nomor dua di dunia, dapat menjadi eksportir ikan terbesar di Asia.

Source : TEMPO.CO, Jakarta - 

INI BARU TEGAS DALAM memberantas KORUPSI Menkumham Minta Program Pendidikan S2 untuk Napi LP Sukamiskin Dihentikan


INI BARU TEGAS DALAM memberantas KORUPSI

Menkumham Minta Program Pendidikan S2 untuk Napi LP Sukamiskin Dihentikan

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengaku telah meminta Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, untuk menghentikan program pendidikan pascasarjana bagi para narapidana. Menurut dia, narapidana tidak perlu diberi pendidikan hingga strata dua (S2) karena pendidikannya sudah dianggap mapan.
"Saya sudah suruh diberhentikan. Itu kan program yang lama. Dalam arti, saya bilang di-review untuk tujuan kita, bukan yang itu. Karena mereka kan sudah S1," ujar Yasonna di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Yasonna menganggap para narapidana yang mengikuti kelas perkuliahan di lapas itu memiliki ilmu yang cukup sebagai bekal saat keluar dari penjara nantinya. Ia menambahkan, hal berbeda dengan narapidana usia muda yang belum sempat menempuh pendidikan strata satu karena mendekam di penjara.
"Yang justru kita bantu kan anak muda potensial, masa depan suram. Kalau pun ada tamat SMA iya tapi intinya bisa enggak mengikuti kuliah," kata Yasonna.
Untuk diketahui, sebanyak 23 terpidana kasus tindak pidana korupsi yang ditahan di lapas Sukamiskin mengikuti program Pascasarjana Hukum. Program tersebut berjalan selama 18 bulan hingga para peserta program S2 itu mendapat gelar magister hukum.
Para terpidana korupsi yang ikut program tersebut antara lain Muhammad Nazaruddin, Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah, Rudi Rubiandini, Adrian Woworuntu, Hotasi Nababan dan Nursetiadi Pamungkas..

Source : JAKARTA, KOMPAS.com - 

Profil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Profil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Presiden Direktor Susi Air, Susi Pudjiastuti saat menjelaskan kedudukan pesawatnya yang jatuh di Papua, Rabu (23/11/2011). (Hendra Gunawan)
Profil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti didaulat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Penetapan ini diumumkan Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014).
Susi lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965 adalah pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat. Ia disebut-sebut akan menduduki menteri di bidang maritim dan perikanan.
Hingga awal tahun 2012, Susi Air memiliki 46 pesawat dengan berbagai tipe seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter dan Piaggio P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 179 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 Miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.
Ayah dan ibunya Susi Pudjiastuti yaitu Haji Suwuh dan Hajjah Suwuh Lasminah berasal dari Jawa Tengah yang sudah lima generasi lahir dan hidup di Pangandaran. Keluarganya adalah saudagar sapi dan kerbau, yang membawa ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya Haji Ireng dikenal sebagai tuan tanah.
Susi hanya memiliki ijazah SMP. Setamat SMP ia sempat melanjutkan pendidikan ke SMA. Namun, di kelas II SMAN Yogyakarta dia berhenti sekolah karena dikeluarkan dari sekolah lantaran keaktifannya dalam gerakan Golput. Setelah tidak lagi bersekolah, dengan modal Rp750 ribu hasil menjual perhiasan, pada 1983 Susi mengawali profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya terus berkembang, dan pada 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek "Susi Brand".
Ketika bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan masih segar.
Didukung suaminya, Christian von Strombeck, seorang Jerman yang lama bekerja sebagai mekanik pesawat dan pilot di Indonesia, pada 2004 Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp20 Miliar menggunakan pinjaman bank.
Melalui PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang.
Call sign yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air. Dua hari setelah gempa tektonik dan tsunami Aceh melanda Aceh dan pantai barat Sumatera pada 26 Desember 2004, Cessna Susi adalah pesawat pertama yang berhasil mencapai lokasi bencana untuk mendistribusikan bantuan kepada para korban yang berada di daerah terisolasi. Peristiwa itu mengubah arah bisnis Susi.
Di saat bisnis perikanan mulai merosot, Susi menyewakan pesawatnya itu yang semula digunakan untuk mengangkut hasil laut untuk misi kemanusiaan. Selama tiga tahun berjalan, maka perusahaan penerbangan ini semakin berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4 di Papua, 4 pesawat di Balikpapan, Jawa dan Sumatera. Perusahaannya memiliki 10 pesawat Cessna Grand Caravan, 2 pesawat Pilatus Porter, 1 pesawat Diamond star dan 1 buah pesawat Diamond Twin star. Sekarang Susi Air memiliki 45 pesawat terbang beragam jenis.
Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award 2009 dari PT Exelcomindo. Pada tahun 2008 ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.(Willy Widyanto/Wikipedia)
Penulis: Willy Widianto
Editor: Rendy Sadikin