Latest News

Showing posts with label Megawati Sukarnoputri. Show all posts
Showing posts with label Megawati Sukarnoputri. Show all posts

Wednesday, 4 March 2015

Megawati Diminta Instruksikan Tarik Hak Angket


KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat acara deklarasi di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jakarta, Rabu (14/5/2014). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa akan mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 pada 9 Juli 2014 mendatang.
Megawati Diminta Instruksikan Tarik Hak Angket

Senin, 2 Maret 2015 | 23:15 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan AP Batubara meminta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri segera menginstruksikan kader PDIP di DPRD mencabut hak angket yang diajukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya minta Megawati instruksikan kader PDIP cabut hak angket. Kalau mereka tidak mau, saya minta tarik kader dari DPRD," kata AP Batubara kepada wartawan di kantornya, kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (2/3/2015).
AP Batubara mengaku gerah melihat kisruh antara Ahok dengan DPRD DKI Jakarta. Dia menegaskan bahwa Ahok dipilih oleh rakyat, dan hanya rakyat yang berhak menilai kinerja Ahok, oleh karena itu para anggota DPRD harus menyesuaikan suaranya dengan rakyat yaitu mendukung Ahok.
"DPRD DKI Jakarta 'nggak' tahu diri, tulis saja begitu," tegas dia.
AP Batubara juga mendukung langkah Ahok melaporkan dugaan adanya "dana siluman" yang dimainkan DPRD ke KPK. Sebab berdasarkan pengamatannya, selama ini DPRD DKI Jakarta kerap bermain dengan anggaran pendidikan yang nisbi besar.
"Kalau namanya laporan harus dilanjutkan, kalau tidak dilanjutkan untuk apa dilaporkan," tukasnya.
Saat ini polemik antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI Jakarta masih berlangsung. Polemik ini bermula dari pengajuan anggaran APBD melalui "e-budgeting" yang dilayangkan Ahok ke Kemendagri, tanpa adanya tanda tangan persetujuan DPRD DKI Jakarta.
DPRD menilai pengajuan anggaran e-budgeting itu bak surat bodong. DPRD DKI Jakarta kemudian menggunakan hak angket terkait keputusan Ahok itu.
Ahok sendiri menekankan e-budgeting bisa diajukan tanpa tanda tangan DPRD DKI Jakarta. Ahok juga menyatakan sengaja tidak meminta persetujuan dana APBD agar "dana siluman" pengadaan alat UPS senilai Rp12,1 triliun yang telah dicoretnya tidak muncul lagi.
Saat ini Ahok telah melaporkan dugaan "dana siluman" tersebut ke KPK.
Editor: Hindra Liauw
Sumber: Antara

Source : http://megapolitan.kompas.com/read/2015/03/02/23155441/Megawati.Diminta.Instruksikan.Tarik.Hak.Angket

Sunday, 1 February 2015

Cerita Ahok: Jokowi Bukan Takut Bu Mega Tapi...

Cerita Ahok: Jokowi Bukan Takut  Bu Mega Tapi...  

Ilustrasi Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri. (Ilustrasi: Indra Fauzi)

Cerita Ahok: Jokowi Bukan Takut Bu Mega Tapi...  

Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies, J. Kristiadi, menilai pertemuan antara Presiden Jokowi Widodo dan Prabowo Subianto disebabkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak dapat diandalkan. "Orientasi KIH sudah amburadul, " katanya 30 Januari 2015.

Menurut Kristiadi, Presiden Jokowi dibebani intervensi para politikus PDI Perjuangan, terutama dalam kasus pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri. Karena itu, Jokowi berupaya mencari penyeimbang.

Presiden Jokowi bertemu dengan Prabowo di Istana Bogor pada Jum’at, 29 Januari. Usai pertemuan ini Prabowo menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Setelah itu, malamnya Prabowo mengumpulkan para pemimpin partai politik yang mengusungnya dalam pemilihan presiden lalu. (Baca: Ke Istana Bogor Prabowo Mendukung Jokowi)

Akankah manuver itu membuat hubungan Jokowi dengan pemimpin partai-partai pendukungnya, terutama Ketua Umum PDIP Megawati renggang?

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Gun Gun Heryanto, mengatakan yang dilakukan oleh Jokowi merupakan strategi untuk mengatasi tekanan. "Tapi saya yakin Jokowi atau PDIP tidak akan saling meninggalkan,” ujarnya, Sabtu, 31 Januari 2015.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun pernah mengisahkan mengenai hubungan Jokowi dan Megawati. Menurut Ahok, Jokowi sangat loyal terhadap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.

"Dulu saat pemilihan gubernur, Pak Prabowo menawari Pak Jokowi mencalonkan diri dari partai lain dia tidak mau," kata Ahok di Balai Kota pada Kamis, 13 Maret 2014. "Pak Jokowi bilang 'saya tidak mau mencalonkan diri di DKI kalau tidak diperintah oleh Ibu Mega' gitu." (Baca: Ahok Buka Kedekatan Jokowi Megawati)

Ahok terus bercerita tentang betapa Jokowi menuruti Megawati. "Orang boleh menjelek-jelekkan Bu Mega macam-macam, tapi bagi Pak Jokowi, Bu Mega adalah Marhaen asli. Jadi apapun yang diperintah Bu Mega, bukan karena beliau takut sama Bu Mega ya tapi karena beliau sadar, inilah rohnya PDI Perjuangan."

RIKY FERDIANTO I DEWI SUCI RAHAYU | TIM TEMPO
Source : http://www.tempo.co/read/news/2015/02/01/078639035/Cerita-Ahok-Jokowi-Bukan-Takut-Bu-Mega-Tapi


KPK vs Polri: 3 Momen Kedekatan Jokowi dan Mega

KPK vs Polri:  3  Momen Kedekatan Jokowi dan Mega

Kiri-kanan: Politikus PDIP AP Batubara, Wapres Jusuf Kalla, Presiden Jokowi, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Menteri Susi Pudjiastuti, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, berfoto bersama dalam acara HUT PDIP ke-42 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, 10 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

KPK vs Polri: 3 Momen Kedekatan Jokowi dan Mega

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Prabowo di Istana Bogor pada Jum’at, 29 Januari. "Saya komitmen untuk dukung usaha bersama kita, beliau adalah eksekutif dan kami di luar eksekutif, ” kata Prabowo usai pertemuan. (Baca: Ke Istana Bogor Prabowo Mendukung Jokowi)

Langkah Jokowi yang seakan mencari dukungan alternatif itu dipicu oleh kisruh pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kapolri. Padahal Budi telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Kisruh ini juga menyebabkan konflik antara Polri dan KPK. Jokowi terlihat dalam posisi terjepit karena kalangan PDIP menginginkan agar Budi segera dilantik.


Apakah manuver itu akan membuat PDIP menarik dukungan terhadap Jokowi? Kalangan PDIP menampik spekulasi ini. "Kami menyerahkan keputusan (soal Kapolri) di tangan Presiden, dan PDIP akan menjadi penopang utama Jokowi dan JK," ujar pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, di rumah Megawati,30 Januari 2015.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Gun Gun Heryanto, mengatakan yang dilakukan Jokowi merupakan strategi untuk mengatasi tekanan. "Tapi saya yakin Jokowi atau PDIP tidak akan saling meninggalkan,” ujarnya, Sabtu, 31 Januari 2015.

Hubungan Jokowi dan Megawati selama ini amat dekat. Berikut ini momen-momen yang menunjukkan akrabnya Jokowi dan Megawati itu:

1. Kata Mega, Jokowi Kerempeng Tapi Banteng

Megawati menyampaikan pujian saat kampanye untuk memenangkan Joko Widodo sebagai Presiden RI periode 2014-2019. Bagi Megawati, Jokowi adalah banteng yang bisa membawa perubahan untuk Indonesia.

"Saya kasih (calon presiden) kerempeng. Biar kerempeng tapi banteng. Bantu dia jadi presiden. Siapa lagi kalau bukan kalian yang bisa (membantu)," kata Megawati di hadapan ribuan pendukungnya dalam kampanye terbuka di Surabaya, 17 Maret 2014. (Baca: Megawati Jokowi Biar Kerempeng tapi Banteng)


2. Mega Puji Blusukan Jokowi

Ketua Umum PDIP Megawati menyatakan presiden terpilih Joko Widodo jangan dibiarkan sendiri dalam mengelola pemerintahan mulai 20 Oktober 2014. Sebab, ujar Megawati, apa yang dikerjakan Jokowi merupakan bagian dari elaborasi ajaran Tri Sakti Bung Karno.

Ia juga memuji gaya blusukan Jokowi. Menurut Megawati, blusukan harus menjadi tradisi politik yang menghadirkan kekuasaan di tengah problem rakyat itu sendiri. "Dengan blusukan, pemimpin hadir dan mengorganisasi rakyat," kata Megawati dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional PDIP di Semarang, Jumat, 18 September 2014. (Baca : Megawati Puji Habis Jokowi)

3. Jokowi: Megawati Pemenang Pertarungan Politik

Presiden Jokowi memuji secara khusus Megawati pada Hari Ibu, 22 Desember 2014. Dalam laman resmi fans page Facebook-nya, Ir H Joko Widodo, ia menyebut sosok Megawati sebagai satu contoh wanita yang terlibat dalam gerakan politik dan jadi penentu sejarah republik.

"Terbukti Ibu Megawati mampu memenangkan pertarungan-pertarungan politiknya ketika politik menjadi amat berwajah laki-laki yang ganas. Sejarah membuktikan perempuan bisa menjadi pemimpin kuat dalam organisasi politik, juga menjadi negarawan," kata Jokowi dalam status yang ia tulis kemarin, 22 Desember 2014. (Baca: Megawati Pemenang Pertarungan Politik)
RIKY F. I DEWI SUCI RAHAYU | TIM TEMPO
Source : http://www.tempo.co/read/news/2015/02/01/078639034/KPK-vs-Polri-3-Momen-Kedekatan-Jokowi-dan-Mega

Sunday, 18 January 2015

Jangan benci Mega

Jokowi di antara Komjen Budi, Megawati dan Surya Paloh

Jangan benci Mega

Yg perlu kita ingat Megawati melahirkan Sosok2 pemimpin yg hhebat dn potensial klo partai2 lainya ade kaga ,,? jujur ajelah ,, jgn kaga demen megawati hanya hati loe diselimuti rasa dengki dn Benci semata ,,



Inilah yg membuat orang skit hati iri & dengki. krn dng mudah megawati mengalahkan rival nya dlm kancah politiknya. dng mengusung jokowi 


Megawati kecilkan hutang dari 2000 an Trilyun menjadi 1400 trilyun enak sby yg gedein hutang jadi 3150 Trilyun kasihan Jokowi harus bayarin kita lihat 5tahun mendatang. 


Mengenai Bbm Jokowi ingin jangan ada yg dor doran karena kencing bbm dilaut buktinya diturunkan menyesuaikan Tetangga . Janganlah kamu disesatkan iblis pencuci otak. 


Ibu Mega ibarat dikeluargamu gak punya makanan bapakmu nganggur maka hati seorang ibu yg baik akan menjual perhiasan/ mahar bapamu/ indosat demi kamu tetap sekolah demi adik2mu juga saudaramu lainnya.

Source : FB Sandradi Halim

Friday, 17 October 2014

Anaknya (Presiden Pertama Indonesia Ir.Soekarno ) akan menjadi King Maker Of Republik Indonesia (Megawati Sukarnoputri )



Kisah Ketua Umum Partai yg mendengar Suara Rakyat dan mencalonkan
Pemimpin yg di Ingin kan Oleh Rakyat. Rakyat Indonesia akan mengenang Mu.


Source : FB Bung Leo